Kab. Sukabumi | Gardapelitanews.com – entah apa yang terjadi pada realisasi Pembangunan Pondok Pesantren (Pontren) Nurul Rahman Kp. Cijeler Desa Cibaregbeg Kecamatan Sagaranten Kabupaten Sukabumi .
Hal itu jelas di utarakan oleh salah satu wartawan Kabupaten Sukabumi Selatan “saya tidak paham apa yang membuat Kepala Desa Cibaregbeg (UR) menjadi terkesan arogan ketika saya melakukan konfirmasi terkait sumber anggaran pembamgunan Ponpes Nurul Rahman , padahal saya berniat ingin mempublikasikan realisasi pembangunam Ponpes tersebut karena tidak menutup kemungkinan apabila pelaksanaan pembangunan ponpes tersebut terpublikasikan siapa tahu nanti akan ada donatur yang ikut membantu mendanai pembangunan ponpes tersebut sehingga nantinya ponpes tersebut akan menjadi lebih megah , namun tanpa alasan yang jelas Kades tersebut malah melakukan komunikasi dengan kami (wartawan) dengan menggunakan bahasa (Aing – Dewek) dimana bahasa tersebut sangat dinilai kurang pantas dilontarkan oleh seorang kepala desa , ” ungkapnya
Sangat di sayangkan sekali (UR) selaku kepala Desa di Duga merasa tidak senang untuk di konfirmasi tentang kegiatan di desanya, bahkan (UR) mengatakan kepada awak media “Bantuan ini langsung ke Rekening Ponpes ,
cuma ini atas dasar pengajuan saya ,
jadi kalau sampai pemgerjaan ponpes ini tidak tuntas maka saya sendiri yang akan malu sama msyarakat , nilai bantuan ini mencapai Rp.100 juta tetapi jika dikalkulasikan , dana yang dibutuhkan untuk bangunan pondok pesantren ini mencapai Rp.150 juta , dan nilai tersebut sesuai dengan permohonan anggaran yang tertera pada proposal , terusterang saja saat ini saya sudah rugi sebesar Rp.20 juta karna untuk memenuhi beberapa kekurangan dalam pembamgunan ponpes ini dan bisa dikolasikan sebagai pembebanan bagi saya selaku kepala desa ,” ungkap UR.
Selain itu, disela perbincangan dengan penyampaian suaranya yang kasar, Kades melontarkan sebuah ucapan
“Naon teu bebeja hela rek ningali bangunan, ieu tanah dewek anu di hibahken keur ngabangun pondok pesantren” (kenapa tidak memberitahu kepada saya kalau mau melihat kindisi pembangunan ponpes , ini tanah saya yang sudah saya hibahkan untuk lokasi pembangunan ponpes)
Kenapa anda tidak kordinasi atou memberitahu saya. Ketika mau melihat lokasi pembangunan ini. Dan ini daerah saya. Jelas (UR)
Yang menjadi Sorotan awak media kepala desa itu salah satu Pigur, tetapi bilou di Duga Alergi kedatangan media bahkan tidak mau di konfirmasi, karena dengan mengulurkan kata kata arogan yang tidak sepantasnya di utarakan, awak media pun tidak akan mempertanyakan papan informasi ketika terlihat atou terpangpang, kerena papan proyek agar masyarakat mengetahui Sumber dana dari mana besar anggaran nya berapa.
Mendengar inpormasi seorang kades yang terkesan arogan , salahsatu tokoh masyarakat sekitar (Mr.X) memaparkan ” Pernyataan Kepala Desa yang melontarkan kata – kata kasar seperti itu tentunya sangat tidak pantas untuk diungkapkan , selaku Kepala Desa mestinya jadi panutan bukan untuk menjadi ajang membanggakan diri bahwa dirinya telah berbuat baik bagi warganya , ada pepatah yang mengatakan bahwa diatas langit masih ada langit .” pungkasnya .
Pewarta : yopi&yayan.
S.