Diduga Program Irpom Distanhorbun Kabupaten Bogor jadi Ajang Bancakan
Kab. Bogor, Gardapelitanews. com – Irpom (irigasi Perpompaan) merupakan program bantuan dari Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura Dan Perkebunan PSP Kementerian Pertanian berupa adanya bangunan irigasi, pompa air berikut pipa untuk mengairi persawahan. Pompa irigasi digunakan untuk memompa air dari tempat yang lebih rendah ke tempat yang lebih tinggi, kemudian air tersebut dialirkan melalui saluran ke lahan yang memerlukan irigasi (operasi pengangkatan) atau untuk menaikkannya ke tekanan yang diperlukan sehingga dapat disemprotkan ke lahan melalui sistem perpipaan (penyiraman).
Ketinggian yang digunakan berkisar dari sekitar 1 m untuk operasi pengangkatan normal hingga 40 m untuk penyiraman. Dalam kasus khusus, ketinggian yang melebihi 100 m mungkin diperlukan.
Laju aliran bervariasi menurut area yang akan diairi, sifat tanah, jenis tanaman yang dibudidayakan, dan iklim. Kuantitas 1 hingga 2 liter per detik dan hektar dapat diasumsikan sebagai nilai kasar untuk orientasi.
Namun sangat disayangkan program bantuan tersebut diduga menjadi ajang bancakan seperti yang dilaksanakan oleh kelompok Tani Hurip Jaya Desa Ciadeg Kecamatan Cigombong Kabupaten Bogor. Yang mana pemasangan alat Penampung Air Tangki Toren diduga tidak Standar Nasional Indonesia ( SNI ) juga lokasi yang dipakai menjadi pertanyaan apakah hibah,sewa,atau kontrak.
Awak media mencoba mendatangi Fauji/Buluk selaku ketua kelompok Tani Hurip Jaya Ciadeg saat di datangi kerumah nya sampai tiga kali selalu tidak ketemu, Dihubungi via whatsapp pun tidak memberikan respon, Begitupun Rojak selaku PPL seolah menghindar dari media untuk konfirmasi.
Menurut beberapa kelompok tani yang ditelusuri awak media Selasa (26/11/24) mengatakan juklak juknisnya harus berstandar SNI. “Wah kalau boleh pake tangki toren kaya begini saya juga sama beli kaya begini, Kan harusnya tangki toren bermerk Pinguin acuan dinas juga kalau bisa pake toren kaya gini bisa saya bisa dapat dua, Tapi gimana ya kekuatannya bisa tahan lama atau tidak apa lagi diarea terbuka tidak ditutupi kena hujan kena angin bisa rapuh”, Tutur salah satu poktan.
“ini bahaya, bisa-bisa yang belum beli malah ngikutin beli kaya begini juga, Kalau saya mau ikuti arahan dan juknis yang sudah dikasih dinas saja biar program ini awet dirasakan para petani”, Tegasnya.
Lenora yang menurut informasi dilapangan selaku ketua tim dari program perpompaan kelompok tani saat awak media konfirmasi melalui pesan whatsapp tidak merespon pesan hanya dibaca, Seakan alergi dengan Wartawan hingga berita ini ditayangkan belum ada jawaban dari PPL, Ketua Poktan, Ketua tim pelaksana ( Red )