Ngawi Menuju PRLB 2024 Upaya Peningkatan Kemandirian Pertanian Dan Kesejahteraan Petani
Ngawi ][ gardapelitanews.com – Kabupaten Ngawi sebagai penyangga ketahanan pangan nasional dalam mempertahankan pencapaian produksi padi dan lumbung padi nasional perlu sinergitas dan kolaborasi bersama stake holder terkait, Kementerian Pertanian serta Pemerintah Pusat lainnya, Pemkab, TNI, Polri dan pejuang pangan (petani Kabupaten Ngawi).
Dalam rangka peningkatan kemandirian pertanian dan kesejahteraan petani, maka harus ada upaya peningkatan produksi padi secara signifikan di Kabupaten Ngawi, salah satunya melalui kegiatan intensifikasi budidaya padi dengan model “Pertanian Ramah Lingkungan Berkelanjutan(PRLB) yang telah menghasilkan produktivitas tinggi dengan hasil produk pertanian yang rendah residu logam berat, sehingga sehat dan aman dikonsumsi.
Model pertanian tersebut telah terbukti dapat mendorong peningkatan produksi padi dan pendapatan petani secara nasional.
Perkembangan intensifikasi PRLB dalam hal kemandirian pertanian kabupaten ngawi dalam peningkatan produksi, sebagai berikut:Pertahun Total Tambah Luas PRLB/ (Ha),Rerata Provitas (Ton GKG/Ha) dan Produksi (Ton GKG)2021(718,6,5,4.667)2022(1706, 6,8 ,
11.601),2023
(8.942,7,8, 69.748),2024 (Jan-Okt13.1938,1,106.863).
Berdasarkan analisa ubinan padi dan pengumpulan data kualitatif melalui wawancara, terbukti dengan adanya budidaya PRLB mampu meningkatkan produktivitas, Jika dibandingkan dengan konvensional dengan rerata provitas pada angka 6,5 tonGKG/Ha.
Berdasarkan analisa usaha tani Tahun 2024, dengan kalkulasi perbandingan B/C ratio sebagai berikut;
Indikator Konvensional PRLB Ratio(%)1,852,01.
Menandakan bahwa, budidaya PRLB lebih menguntungkan dibanding budidaya konvensional karena petani lebih mandiri, serta mampu memaksimalkan sumber daya alam yang tersedia sebagai sarana produksi dalam berbudidaya.
Sebagai strategi lanjutan, untuk meningkatkan SDM Pertanian yang berkualitas dan berdaya saing melalui teknik PRLB, petani dapat mengembangkan Kreatifitas dan Inovasi Pertanian melalui memanfaatkan Lumbung MOL yang sudah terfasilitasi 1 LumbungMOLg
Total:40 Lumbung MOL
100 Lumbung MOL,140 Lumbung MOL.
Lumbung MOL tersebut dapat dimanfaatkan juga untuk pembuatan bahan/ agen hayati lainnya baik dalam bentuk Pupuk, Elisitor dan Pestisida yang Beriorientasi Pada Ramah Lingkungan.
Selain adanya lumbung MOL, Pemerintah juga melakukan fasilitasi sinergis dalam Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman secara Ramah Lingkungan, seperti: adanya Sarana Pagupon guna melestarikan Burung Hantu sebagai Musuh Alami Hama Utama Tikus yang sudah tersebar lebih dari 64 Desa di Kabupaten Ngawi.
Peran serta Pemerintah melalui dinas terkait, Pemerintah Desa setempat, Penggerak Pertanian Organik Ngawi serta masyarakat pertanian Kabupaten Ngawi, perlu ditingkatkan melalui forum koordinasi Multi-Stake Holder, adanya riset dan Pengembangan Pertanian Ramah Lingkungan(PRLB) berbasis IoT (Internet of Things), kultur gotong royong, edukasi dan promosi masal, analisa melalui demplot / lahan percontohan dan evaluasi terorganisir untuk memasifkan teknik Pertanian Ramah Lingkungan Berkelanjutan di Kabupaten Ngawi dalam menjawab tantangan dan ancaman global pertanian saat ini “ungkap M.Hasan Zunairi Kabid Tanaman Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi”,Senin (4/11/2024).(GPN)