Dirut PJC Wahyudi Panggabean: Keberanian Bicara di Depan Umum Harus Terus Dilatih
Pekanbaru. WWW.Gardapelitanews.com – Direktur Utama Lembaga Pendidikan Wartawan, Pekanbaru Journalist Center (PJC), Drs. Wahyudi El Panggabean, M.H., mengatakan, melatih kemampuan public speaking memerlukan waktu dan latihan.
Untuk tampil berbicara di depan umum kata Wahyudi, harus mempersiapkan minimal tujuh poin Penting.
Cepat dan Ringkas
Pertama, materi pembicaraan yang disampaikan harus cepat dan ringkas.
Demikian disampaikan Drs. Wahyudi El Panggabean, M.H Dirut PJC saat memberikan materi public speaking yang dilaksanakan secara online melalui aplikasi zoom meeting, live langsung dari markas besar PJC Pekanbaru, Sabtu (28/9/2024).
“Di era informasi yang berlebihan, menyampaikan inti permasalahan dengan ringkas dan cepat merupakan cara bijak agar tidak kehilangan minat pendengar,” jelas Wahyudi.
Pahami Audiens
Kedua, sambung Wahyudi, yang perlu dikuasai yakni ketahui dengan siapa Anda berbicara.
Tujuannya agar Anda terbantu dalam menyusun pesan yang sesuai dan memenuhi kebutuhan pendengar.
“Yang pada akhirnya menghasilkan hasil komunikasi yang lebih baik,” sambungnya
Gunakan Pembukaan yang Kuat
Ketiga, menggunakan pembukaan yang kuat artinya memulai dengan pernyataan berani atau pertanyaan yang membangkitkan rasa ingin tahu para pendengar sejak awal.
Gunakan Anekdot
Keempat, hal yang perlu disiapkan kata Wahyudi, yakni gunakan anekdot.
“Lengkapi dengan anekdot pribadi atau contoh yang relevan untuk mengilustrasikan poin-poin, sehingga pesan yang disampaikan lebih relevan dan mudah diingat,” katanya.
Dengarkan Secara Aktif
Kelima, untuk menjadi seorang pembicara maka harus dimulai dengan banyak mendengar.
Mendengarkan secara aktif sebut Wahyudi, sangat penting dilakukan agar mampu memahami sudut pandang orang lain.
“Tujuannya adalah untuk meningkatkan kejelasan dan keterhubungan dalam percakapan,” jelasnya.
Latihan dan Umpan Balik
Keenam, faktor yang harus dikuasai yakni, latihan dan berikan umpan balik.
“Perbanyak latihan dimulai dari berbicara di depan beberapa orang, lalu meningkat berbicara di hadapan kelompok orang, ini sangat penting dilakukan untuk melatih mental Anda,” paparnya.
Proyeksikan Kepercayaan Diri
Poin ketujuh yang perlu disiapkan kata Wahyudi yakni, memproyeksikan kepercayaan diri tujuann untuk meningkatkan efektivitas pesan yang ingin disampaikan.
“Gunakan teknik seperti bahasa tubuh, nada suara, dan tempo dapat berdampak signifikan pada pembicaraan Anda,” sebutnya.
Menurut Wahyudi, secara bahasa, public speaking terdiri dari dua kata.
Dalam Bahasa Inggris, public artinya umum dan speaking artinya berbicara.
“Jadi, pengertian public speaking secara bahasa adalah berbicara di depan umum,” tuturnya.
Langsung Praktik Bicara di Depan Umum
Direktur Pendidikan Lembaga Pendidikan Wartawan, Pekanbaru Journalist Center (PJC) Abdul Kadir, S.Pd., M.Pd., M.I.Kom mengatakan, pelatihan public speaking menggunakan mekanisme praktik langsung.
“Agar peserta bisa langsung memahami materi, maka peserta dibagi ke dalam bentuk kelompok, yang terdiri dari sembilan orang,” katanya saat mengawali sesi pertama pelatihan public speaking.
Kadir memaparkan, setelah materi diberikan, maka masing-masing peserta diminta menyampaikan materi yang telah disusun.
“Artinya peserta langsung praktik berbicara dengan menerapkan cara-cara public speaking sesuai dengan arahan narasumber,” paparnya.
Menurut Kadir, peserta yang tergabung dalam kelompok satu terdiri dari latar belakang profesi yang berbeda.
“Ada wartawan, ada guru dan ada juga pengusaha,” tuturnya.
Pelatihan dimulai dari pukul 09.00 pagi hingga berakhir pada pukul 13.00 siang
Peserta Kelompok I
1. Udir Anas Saiba merupakan Kepala Perwakilan Wilayah (Kaperwil) Papua Barat media online www. Jerat Fakta.com. Domisili di Manokwari Papua Barat.
2. Bowoziduhu Bawamenewi
merupakan Pemimpin Redaksi media online www. Nada Viral.com.
Berdomisili di Bukit Raya Kota Pekanbaru Provinsi Riau.
3. Sudirlam peserta dari Muara Langsat Kecamatan Sentajo Raya Kabupaten Kuantan Singingi Provinsi Riau.
Sudirlam merupakan Redaktur Pelaksana (Redpel) media online www. Radar007.com.
4. Sahroni merupakan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gabungan Wartawan Indonesia (GWI) Lebak Banten.
Domisili di Cigeulis Pandeglang Banten.
5. Sarwiono, S.Pd merupakan Guru sekaligus Panwascam di salah satu daerah di Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau.
6. Ferdinandus Neno
merupakan peserta yang berasal dari Kabupaten Timor Tengah Selatan Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Aktivitas sehari-hari sebagai wiraswasta.
7. Lavinia
merupakan wartawan media online www. Garda Pelita News.com
Domisili di Cicurug Sukabumi Provinsi Jawa Barat.
8. Arman Panji Pemimpin Redaksi media online www. Potret Sukabumi.com.
Domisili di Cibadak Kabupaten Cibadak Provinsi Jawa Barat.
9. Teddy Permanadinata, SE merupakan sekretaris media online www. Garda Pelita News.com.
Domisili di Sundawenang, Parung Kuda Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat.
Pesan dan Kesan Peserta
Sarwiono, S.Pd peserta public speaking yang juga Panwascam di salah satu daerah di Kabupaten Indragiri Hilir mengatakan, keikutsertaannya dalam pelatihan public speaking sangat mendukung perjalanan karirnya.
“Saya sangat tertarik dengan pelatihan ini. Karena public speaking sangat diperlukan terutama dalam mendukung perjalanan karir saya,” paparnya.
Hal senada disampaikan, Bowoziduhu Bawamenewi peserta public speaking sekaligus Pemimpin Redaksi media online www. Nada Viral.com mengatakan, sangat tertarik mengikuti pelatihan yang membahas strategi agar berani bicara di depan umum.
“Begitu pendaftaran dibuka saya langsung daftar. Bahkan, saya merupakan peserta pertama yang mendaftar mengikuti pelatihan ini,” jelasnya.
Sahroni peserta public speaking yang berasal dari Pandeglang Banten itu mengaku, sangat tertarik mempelajari strategi bicara di depan umum.
“Karena bicara di depan umum tidak semua orang bisa. Makanya saya ikut pelatihan ini. Banyak pelatihan yang dibuat secara gratis, tapi saya tidak mau cari yang gratisan,” pungkas Sahroni yang juga Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gabungan Wartawan Indonesia (GWI) Lebak Banten itu.