Ketua Umum JWI Jangan Jadikan Pemilu Sebagai Ajang Untuk Memecah Belah Persatuan dan Kesatuan Bangsa.
Jakarta ][ gardapelitanews.com Ramadhan Djamil ketua umum Jajaran Wartawan Indonesia(JWI) prihatin melihat perkembangan di sosial media seperti Facebook,IG, Tik tok menjelang pemilu yang sebentar lagi akan dilaksanakan tepatnya tanggal 14 -februari-2024.
Tampak sekali gesekan -gesekan maupun berita-berita hoak saling menghujat,memfitnah, yang dipertontonkan kepada pengguna sosial media jutaan lebih jumlahnya ,memberikan pembelajaran yang tidak sehat menjurus memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
Ketua umum jwi Ramadhan Djamil juga mengatakan kontestan capres maupun cawapres ada putra-putra terbaik bangsa yang mempunyai visi dan misi sangat bagus dengan tujuan menjadikan negara kita lebih baik dan disegani Dimata dunia.
Biarkan rakyat Indonesia memilih pemimpinya kedepan dengan pikiran yang sehat bukan dibawah pengaruh berita-berita hoak yang kebenarannya belum tentu benar.
Kita harus tahu anggaran pemilu ini,yang harus dikeluarkan oleh negara b bukan jumlah yang kecil.artinya benar-benar kita laksanakan,dan rakyat juga harus mensukseskan pemilu ini dengan datang ke TPS menyalurkan aspirasi suaranya dengan cara mencoblos.
Tugas dari Jajaran Wartawan Indonesia atau JWI disamping ikut mensukseskan pemilu sebagai insan pers yang harus menyajikan berita yang benar juga turut menangkal berita-berita hoak yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
Tidak semua masyarakat dapat menyaring mana pemberitaan yang benar dan hoax,ingat kode etik jurnalis sebagai pondasi dan arah insan pers baik dalam penyiaran maupun dalam tulisan.
Pemilu menjadikan ajang pembelajaran kepada pemilih pemula,sehinga pemilih pemula berpikir akan pentingnya suara mereka menentukan nasib bangsa ini.bagaimana negara mau baik kalau dasar memilih dari informasi yang didapat,dari berita hoax ,fitnah dan hujatan
Rakyat bangsa ini sudah dihadapkan dengan tiga pasangan capres maupun cawapres yang sudah dinyatakan oleh komisi pemilihan umum atau KPU sebagai penyelenggara yang diakui oleh undang-undang negara keabsahannya,jadi kita harus terima.
Biarkan rakyat bangsa ini yang menentukan pilihannya siapa yang berhak mendapatkan mandat dari rakyat untuk menjadi pemimpinnya kedepan.
Pancasila dan UUD negara pondasi bangsa yang dibangun oleh pendiri negara,yang bisa menyatukan bangsa ini dari kebhinekaan kita mari jadikan pemilu yang jujur dan adil,bukan sebaliknya menjadikan pemilu sebagai ajang hujat menghujat,fitnah,untuk melakukan segala cara menggapai kemenangan tanpa memperhatikan persatuan dan kesatuan bangsa.
Para elit politik harus bisa menjaga kondusifitas suhu perpolitikan jangan pertontonkan rakyat bangsa ini dengan cara-cara yang salah.
Peran serta Bawaslu juga harus menertibkan berita-berita hoax yang ada didunia Maya,dengan cara memanggil dan memberi sanksi kepada yang melakukan dan menyebarkan berita hoax didunia Maya seperti Facebook, IG, Tik tok dan lainnya libatkan Kominfo dan aparat penegak hukum demi persatuan dan kesatuan bangsa.sehinga ajang pemilu bukan untuk membuat kegaduhan maupun ajang untuk memecah belah bangsa.
Reporter.Boy (Kaperwil Jabar)