Ketua DPRD Kab.Bogor Mengingatkan Dampak Lingkungan Pembangunan Jalan Tol
Kab.Bogor ][ gardapelitanews.com – Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto mengingatkan pemerintah mengenai pentingnya memperhatikan aspek regulasi dan dampak sosial lingkungan atas pembangunan jalan tol khusus angkutan tambang.
“Saya memberikan dukungan sepenuhnya terhadap target ini, namun penting untuk memastikan bahwa aspek-aspek regulasi dan sosial lingkungan juga diperhatikan dengan seksama,” ujarnya dia. Selasa.( 17/01/24)
Ketua DPRD Rudy Susmanto mengatakan bahwa pembangunan jalan khusus angkutan tambang dapat membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat sekitar. Karena itu, ia berharap, perencanaan jalan khusus angkutan tambang yang telah lama diharapkan masyarakat mempetimbangkan hal kemanfaatan ekonomi bagi masyarakat.
“Pentingnya dampak dari setiap pembangunan. Jalan khusus tambang ini, harus dapat mendorong peningkatan ekonomi bagi warga sekitar dan untuk kemajuan Kabupaten Bogor secara keseluruhan,” kata Rudy.
Sementara ini, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor Burhanudin meyakini bahwa penyediaan jalan tol angkutan tambang dapat menertibkan usaha pertambangan yang selama ini beroperasi di wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Burhan menjelaskan dengan adanya jalan tol tambang, jumlah tonase barang hasil tambang yang dibawa oleh truk dapat lebih mudah diawasi dan lebih terdata. Sehingga dapat menekan adanya kebocoran pajak.
“Jadi kan nanti setiap masuk ke jalan khusus itu, ada batas maksimal tonase yang dibawa. Sehingga sebesar itu lah yang harus dibayar pajaknya ke pemerintah,” ungkap Burhan.
Lalu, bagi pelaku usaha tambang maupun transporter, dapat lebih menghemat waktu dan biaya dalam perjalanan mengantar barang hasil tambang dari Bogor ke daerah tujuan, maupun sebaliknya.
“Jalan tambang itu nantinya berbayar. Tapi khusus hanya untuk truk. Jadi bebas macet untuk sampai tujuan. Nanti juga disiapkan rest area yang bisa dikelola Bumdes,” ujarnya.
Pembangunan jalan tol sepanjang 11,5 kilometer yang menghubungkan Rumpin-Parungpanjang, Kabupaten Bogor, ini sempat terkendala perizinan, sehingga membuat rencana peletakan batu pertama pembangunan tol yang diagendakan berlangsung pada 27 Desember 2022 oleh Gubernur Jawa Barat terpaksa ditunda hingga sekarang.
Jalan tol yang akan terhubung dengan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) III itu skema pengerjaannya dikerjasamakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan pihak swasta.
Sehingga, dia berkata, peran Pemerintah Kabupaten Bogor hanya bersifat membantu dalam sinkronisasi perencanaan jalan yang berstatus kabupaten dan jalan berstatus provinsi serta memfasilitasi kelengkapan data pengurusan izin pembangunan.
Jalan tol angkutan khusus tambang ini didesain dengan memiliki banyak pintu masuk yang lokasinya dekat tempat pertambangan. Titi awalnya yaitu dari Kecamatan Cigudeg.
Sedikitnya ada lima pintu masuk tol di dekat lokasi-lokasi tambang, sehingga mengurangi potensi truk-truk pengangkut tambang itu melintas di jalan umum. Setiap pintu masuk tol akan digunakan untuk transporter beberapa perusahaan tambang yang beroperasi di wilayah Kabupaten Bogor.
Pembangunan jalan angkutan khusus tambang ini merupakan upaya Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk mengatasi sejumlah permasalahan akibat banyaknya truk tambang yang melintas di jalan arteri wilayah barat dan utara Kabupaten Bogor.
Maka dari itu, tak sedikit masyarakat yang menjadi korban jiwa karena tertabrak truk tambang. Belum lagi, lalu-lalang kendaraan pengangkut hasil pertambangan itu menyebabkan kemacetan dan menimbulkan polusi udara akibat debu jalanan.
Saat ini, Pemerintah Kabupaten Bogor melakukan penanganan jangka pendek berupa pembangunan kantung parkir truk tambang sebagai tempat sopir truk menunggu saat di luar jam operasional yang sudah diatur dalam Peraturan Bupati (Perbup) Bogor.
Reporter : Dani
Editor : Ts