Mantan Purnawirawan Kapolri Menemui Jenderal Listyo Sigit Prabowo Guna Membahas kondisi Korps Bhayangkara
Jakarta ][ Gardapelitanews.com – Tujuh Purnawirawan Kapolri mendatangi Mabes Polri untuk menemui Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo guna membahas kondisi Korps Bhayangkara yang kini dirundung sengkarut perkara.
Tujuh mantan kapolri itu adalah Jenderal (purn) Dai Bachtiar, Jenderal (Purn) Bambang Hendarso Danuri, Jenderal (Purn) Roesmanhadi, Jenderal (Purn) Chaerudin Ismail, Jenderal (Purn) Soetanto, Jenderal (Purn) Timur Pradopo, dan Jenderal (Purn) Badrodin Haiti.
Pertemuan antara Listyo dengan tujuh mantan Kapolri tersebut dilakukan di Gedung Rupatama, Mabes Polri, pada Kamis (27/10). Selain Listyo, para purnawirawan juga menemui seluruh Pejabat Utama Mabes Polri.
Dari pantauan Gardapelitanews di lokasi Mabes Polri, pertemuan tersebut berakhir pada pukul 11.44 WIB. Jenderal (purn) Dai Bachtiar mengaku pertemuan ini sengaja dilakukan untuk memberikan masukan terkait rentetan peristiwa yang sedang dihadapi Korps Bhayangkara.
“Kami para purnawirawan Polri ini terpanggil tentu dengan situasi yang sama-sama prihatin,” ujarnya kepada wartawan dalam konferensi pers.
“Pada pertemuan kali ini memang ada sesuatu yang kita ingin berikan masukan terutama pada peristiwa yang terjadi akhir-akhir ini,” ungkapnya.
Eks Kapolri tahun 2001 tersebut menyampaikan, pihaknya juga memberikan dorongan agar Pju Polri saat ini tetap dapat semangat dan bertindak rasional.
Lalu Bachtiar mengutarakan pihaknya juga memberikan sejumlah masukkan terkait hal-hal yang sekiranya perlu mendapatkan perhatian khusus untuk kembali meningkatkan kepercayaan masyarakat.
“Sehingga apa yang diharapkan masyarakat pada umumnya dapat dijalankan oleh Polri,” jelasnya.
Pada waktu itu, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) telah mengumpulkan seluruh pejabat utama Polri, Kapolda, dan Kapolres di Istana Negara, Jumat (14/10).
Selama kurang lebih 15 menit Jokowi memberikan arahan kepada Korps Bhayangkara. Di antaranya soal gaya hidup mewah anggota, tingkat kepercayaan publik yang menurun, hingga kasus pembunuhan berencana oleh Ferdy Sambo Cs.
Reporter : Furkon