Bogor | Gardapelitanews.com –
Melanjutkan pemberitaan yang sebelumnya tayang terkait proyek pengaspalan jalan yang diselenggarakan pemerintah desa Sukajadi kecamatan tamansari kabupaten Bogor Jawa Barat yang diduga dimanfaatkan pihak desa untuk meraup keuntungan pribadi
Pengerjaan pengaspalan jalan desa dan TPT yang berada di kampungan Babakan RW 002 dengan volene M.x L.2.5 M X T 0,03M dan Volume
P 40 m x L 0,4m x T 1 m.
Anggaran kegiatan Rp 60,107,000
Sumber anggaran: APBN, Dana Desa tahap 2, Pelaksana TPK dan Masyarakat.
Dari hasil pemantauan awak media, Dilokasi kegiatan pengaspalan jalan yang baru selesai beres ini sekarang sudah rusak dan dari ketebalan nya tidak sesuai dengan speck seperti yang ada di papan anggaran dan kondisi jalan ini sekarang sudah banyak penambalan. Diduga pihak Desa atau pemborong mengurangi volume aspal khususnya volume ketebalan sehingga banyak tambalan yang tidak sesuai spesifikasi.
Sementara perlu diketahui, pengaspalan jalan desa gagal dan cepat rusak karena kombinasi faktor, termasuk mutu material aspal yang rendah, kesalahan dalam perencanaan (misalnya ketebalan perkerasan), teknik pelaksanaan yang tidak tepat, drainase yang buruk yang menyebabkan air merusak struktur jalan, beban lalu lintas yang berlebihan, serta kurangnya pemeliharaan rutin dan paparan terhadap faktor lingkungan seperti perubahan suhu dan hujan ekstrem.
Penggunaan aspal berkualitas rendah atau campuran aspal yang tidak sesuai standar dapat membuat jalan cepat retak dan rusak bahkan tidak berumur.
Disamping itu juga ada Faktor kesalahan perencanaan ketebalan aspal dan lapisan perkerasan yang tidak sesuai dengan kondisi tanah dan beban kendaraan bisa akan menyebabkan kerusakan dini.
Ketika awak media menghubungi camat melalui Via WhatsApp mengatakan,”. siap terimakasih kasih informasinya sbg bahan konfirmasi ke desa dan tim yg bertanggung jawab dom pengawasann🙏🏻
Hingga berita ini di turunkan kepala desa belum bisa dapat ditemui, dan dikonfirmasi melalui via whatsapp pun tidak merespon untuk dimintai konfirmasinya terkait proyek pekerjaan pengaspalan jalan dari dana desa (DD) yang kini mulai disorot publik. ( Red )