Gardapelitanews.com | Bogor – Pembangunan rehabilitasi saluran irigasi di bawah naungan Unit Pelayanan Teknik (UPT) Pengairan Wilayah III Ciawi kembali menuai sorotan. pasalnya Proyek yang seharusnya meningkatkan kualitas pengairan justru diduga menghamburkan anggaran Negara. Sejumlah pekerjaan dinilai asal-asalan dan tidak sesuai standar, sehingga cepat rusak dan merugikan masyarakat.

Salah satu lokasi yang menjadi perhatian adalah saluran irigasi di Daerah Irigasi (DI) Cipetir, Desa Tugu Jaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor. Irigasi ini diketahui telah direhabilitasi sebanyak tiga kali pada tahun 2024, namun selalu mengalami kerusakan bahkan roboh. Memasuki tahun 2025, kondisi saluran tersebut kembali roboh dan kabarnya akan diperbaiki lagi.

BL, seorang warga yang rumahnya tak jauh dari lokasi proyek, mengaku kecewa.

“Perasaan bosen lihat irigasi itu dibetulin lagi, dibetulin lagi. Apa sekarang juga dibetulin, besok datang air roboh lagi. Kalau mau bangun, ya yang kuat, biar Masyarakat nggak kecewa,” ucap BL kepada Gardapelinews.com.

Sikap kepala UPT dan juru air dalam menyikapi permasalahan ini pun turut dipertanyakan Masyarakat. Mereka dinilai lemah dalam pengawasan dan tidak tegas terhadap kualitas pekerjaan yang dilakukan rekanan.

Sulaeman, yang biasa disapa Sule dan disebut-sebut sebagai pihak yang terkait dalam pengawasan proyek tersebut, saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp tidak memberikan respons.

Masyarakat berharap pemerintah daerah maupun instansi terkait segera turun tangan dan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap proyek-proyek rehabilitasi irigasi di wilayah tersebut, agar kejadian serupa tidak terus berulang dan anggaran negara tidak terus-menerus terbuang sia-sia.( Red )

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *