Bogor | Gardapelitanees.com – Ruwatan adalah sebuah upacara adat dalam budaya Jawa yang bertujuan untuk membersihkan atau melepaskan seseorang dari kesialan atau malapetaka yang diyakini menimpanya. Kata “ruwatan” sendiri berasal dari bahasa Jawa yang berarti “melepas” atau “membebaskan”.(02/07/2025)

Ruwatan, sebagai sebuah upacara adat, memiliki beberapa makna dan tujuan:
Ruwatan dipercaya dapat menghindarkan seseorang dari nasib buruk, musibah, atau pengaruh jahat yang mungkin menimpanya.
Upacara ini juga dilakukan sebagai bentuk permohonan kepada Tuhan agar diberikan keselamatan dan perlindungan dari segala macam bahaya.

Encep Suhardi sebagai bpd,saat diminta steatmenya,menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari hajat desa yang juga dirangkaikan dengan serentaun atau syukuran tahunan.

“Acara ini kami adakan sebagai wujud pelestarian budaya Sunda. Masyarakat Gunung Malang mayoritas Sunda, jadi penting bagi kami menjaga nilai-nilai adat dan tradisi yang mulai memudar. Sekaligus sebagai momen untuk menyatukan seluruh warga dari 7 RW dan 25 RT dalam satu semangat,” ujarnya.

Menariknya, ini adalah kali pertama ruatan desa Gunung Malang digelar dengan pertunjukan wayang golek. Meski demikian, kegiatan hajat desa dan salang taun sudah menjadi tradisi tahunan yang konsisten dijalankan masyarakat.

“Kami undang seluruh lapisan masyarakat dan unsur pemerintahan, dari tingkat RT, RW, tokoh adat, hingga kecamatan dan polsek. Semua bersatu dalam semangat budaya dan kebersamaan,” tambah Encep.

Lebih dari sekadar hiburan rakyat, acara ini juga menjadi medium refleksi bersama. Encep berharap kegiatan ini dapat memperkuat rasa solidaritas warga, menjaga harmoni sosial, serta menjadi pondasi kuat dalam pembangunan desa yang berkelanjutan.

“Pesan kami, mari kita jaga rasa kebersamaan, keamanan, dan gotong royong. Meski acara ini berbasis budaya, dampaknya besar bagi pembangunan desa. InsyaAllah, ini jadi awal untuk kita adakan tiap tahun secara berkelanjutan,” pungkasnya.

Dengan menghidupkan kembali semangat budaya lewat ruatan, masyarakat Gunung Malang menegaskan bahwa warisan leluhur bukan hanya untuk dikenang, tetapi harus terus dijaga, dirawat, dan diwariskan dari generasi ke generasi.

Reporter ; Oman(ki loreng)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *