Gardapelitanews.com | Bogor. Ketua Dewan Pimpinan Kecamatan Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (DPK APDESI) Kecamatan Cigombong, Asep Irwan Kuswara, memberikan klarifikasi terkait kunjungan sejumlah kepala desa (kades) se-Kabupaten Bogor ke Kampung Baduy, Provinsi Banten, pada Sabtu, 22 Februari 2025.
Kegiatan tersebut menuai kritik dari berbagai pihak, termasuk Koordinator Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Bogor Raya, Hanif Abdullah, yang menilai perjalanan itu sebagai pemborosan anggaran dan bertentangan dengan Instruksi Presiden tentang penghematan belanja daerah.
Menanggapi kritik tersebut, Asep Irwan Kuswara menegaskan bahwa kunjungan para kades bukan untuk bersenang-senang, melainkan bagian dari program Saba Desa Mandiri yang bertujuan untuk studi banding terkait pengelolaan pariwisata dan ketahanan pangan di Kampung Baduy.
“Kunjungan ini bukan touring atau sekadar jalan-jalan. Kami ingin belajar dari keberhasilan Kampung Baduy dalam mengembangkan sektor pariwisata dan ketahanan pangan secara mandiri,” ujar Asep Irwan Kuswara pada Kamis, 27 Februari 2025.
Menurutnya, selama berada di Baduy, para kepala desa berdiskusi dan bertukar pengalaman terkait strategi pemberdayaan ekonomi berbasis desa. “Kami melihat bagaimana masyarakat Baduy menjaga kearifan lokal sekaligus memanfaatkan potensi wisata yang mereka miliki. Banyak hal yang bisa kami pelajari dan terapkan di desa masing-masing,” tambahnya.
Sebelumnya, Hanif Abdullah menyoroti penggunaan sepeda motor dinas dalam kegiatan tersebut serta menuding para kepala desa lebih mementingkan kesenangan pribadi dibandingkan kepentingan warga. “Kami melihat ini sebagai tindakan yang tidak mencerminkan kepedulian terhadap masyarakat,” ujarnya.
Asep Irwan Kuswara berharap masyarakat tidak terpengaruh oleh opini yang keliru dan dapat memahami tujuan sebenarnya dari kunjungan tersebut. “Kami terbuka terhadap kritik, tetapi harapannya kritik yang disampaikan tetap berimbang dan berbasis fakta,” pungkasnya.
Editor : F354