Surabaya | Gardapelitanews. com – Aliansi Madura Indonesia tetap gencar melaksanakan aksi unjuk rasa di empat titik yakni BNNK Surabaya, Dinas Pariwisata Jatim, DPRD Kota dan Satpol PP kota Surabaya kendati saat itu kondisi Surabaya sedang hujan deras, hal itu bukan sebagai alasan untuk mundur.
Hal tersebut sebagai wujud bentuk kepedulian AMI terhadap masyarakat yang mana saat ini Diskotik atau tempat hiburan malam diduga sebagai ajang transaksional Narkoba jenis inex.
Dalam penyampaiannya Baihaki di BNNK dan Dinas Pariwisata Jawa Timur, AMI meminta untuk segera merumuskan penutupan diskotik yang tidak memiliki izin, namun tetap berani beroperasi.
Seperti yang disampaikan bahwasanya salah satu contoh adanya diskotik Valhalla sampai saat ini tidak ada tindakan oleh pihak Provinsi maupun kota meskipun sudah banyak laporan dan data yang valid yang menyatakan bahwasanya tidak memiliki izin.
“Jika selama ini Valhalla tidak memiliki izin, bukannya berarti selama ini pemerintah telah dirugikan dalam hal pajak negara, dan kenapa pemerintah hanya diam, apakah ada tanda kutip dalam permainan ini,” tandas Baihaki (2/12) saat menyampaikan ke Dinas Pariwisata Jawa Timur dan DPRD kota Surabaya.
Sementara itu, dalam aksi terakhirnya, Kasatpol PP kota Surabaya M Fikser menyatakan bahwasanya kasus Valhalla ini sudah masuk dalam agendanya, namun untuk bisa melakukan tindakan masih menunggu Bantib dari pemerintah Provinsi.
“Terimakasih atas informasinya, jadi betul kami sudah mengantongi data tersebut, namun karena ini masuk ke ranahnya Provinsi jadi kami tidak bisa berbuat apa-apa, jika ada Bantib kita akan segera melakukan tindakan,” ujar Kasatpol PP kota Surabaya.( Rendra)