November 17, 2024

Poktan Bojong Haur Seakan Diberikan Angin Surga Oleh Tim PPK dan Fasilitator Kabupaten Sukabumi

Kab. Sukabumi | Menindaklanjuti pemberitaan yang pertama dan kedua PPK dinas pertanian kabupaten Sukabumi memberikan steatment yang menurut dugaan kami memberi angin surga atau keleluasaan untuh meraup keuntungan dari proyek program Damparit yang berada di kampung Bojonghaur desa puncak manggis kecamatan sagaranten kabupaten Sukabumi Jawa barat

Bagai mana tidak di duga PPK memberikan keleluasaan kepada Poktan,,PPK memberikan steatment kepada awak media bahwa intinya,,,: Tim pasilitator sudah turun kelapangan dan kelompok tani sanggup memperbaiki kerusakan akibat tergerus air:

Namun ketika awak media menanyakan apakah pekerjaan yang dilaksanakan oleh Nursidin selaku ketua poktan Bojonghaur ini sudah sesuai speck kah,,PPK kabupaten Sukabumi tidak Berkenan memberikan jawaban

Kalau berpacu ke curah hujan Program Damparit sekabupaten Sukabumi itu bukan satu atau dua awak media sebagai sosial control melaksanakan tugas jurnalisnya ke beberapa titik lokasi namun didapati lokasi proyek Damparit yang lain tetap kokoh tidak ada yang roboh seperti di poktan Bojonghaur meski hujan sama rata besar karena mungkin kini sudah masuk musim penghujan,mungkin poktan poktan yang lain mengikuti aturan sesuai speck bahan bahan materialnya menggunakan yang berkualitas jadi hasilnya kuat dan bagus

Dalam hal ini kami mohon kepada pihak terkait jangan sampai kami meragukan kinerja konsultan yang sangat faham kualitas dan kuantitas karena mungkin sudah di lengkapi dengan ilmu dan alat LAB untuk memastikan bahan material yang berkualitas

Sedangkan yang sangat diragukankan oleh warga itu adalah Kualitas ataupun kuantitas pekerjaan proyek damparit Bojonghaur ini baru beberapa minggu sudah rusak lagi , Awak media pun selaku penyambung lidah masyarakat sudah berupaya kepada PPK membandingkan dari satu pekerjaan di salah satu kecamatan dengan pekerjaan Poktan Nursidin Bojonghaur karena diduga Nursidin dalam mengerjakan asal asalan sedangkan pekerjaan yang lain dengan program dan anggaran yang sama turun anggaran yang berbarengan,sementara yang dikerjakan oleh poktan poktan yang lain tetap kokoh walau posisi di aliran sungai yang besar lain halnya yang dikerjakan Nursidin selaku ketua poktan Bojonghaur sungai yang diameter nya tidak terlalu besar sudah ambrol lagi

Ini salah satu bukti bahwa kualitas material atau semenisasi yang digunakan tidak maksimal,karena kalau mengingat musim hujan memang betul untuk kecamatan purabaya dan kecamatan sagaranten hujan cukup merata namun pekerjaan yang lain tetap kokoh walau di terjang air hujan yang cukup besar

Seharusnya pihak dinas pertanian memberikan efek jera kepada poktan seperti itu dengan harus mebongkar lagi dan ganti lagi dengan bahan bahan material yang berkualitas kalau hanya di suruh memperbaiki sebagian yang roboh itu bukan sanksi,dan tidak akan ada efek jera

Karena kuat dugaan warga dan juga awak media bahwa dari pencairan anggaran tahap satu (1) saja pekerjaan bisa dibilang sudah bisa dibilang 95 persen dan baru beberapa hari kebelakang pencairan tahap dua dan ketiga mungkin setelah selsai monev dari distan jadi Nursidin diduga meraup keuntungan dari pencairan tahap kedua dan ketiga yang akan datang

Disini juga diduga Nursidin hanya mencari keuntungan dari program Damparit dan diduga ada kerja sama kong kalingkong dengan pihak pihak lain selaku penggiring atau pendorong program Damparit dari dinas pertanian tersebut

Dari semua itu hendak nya kepala dinas pertanian dan pihak pihak terkait turun sendiri ke lapangan jangan hanya duduk manis menikmati gaji dan pasilitas dari masyarakat, cek LAB bahan material dan audit administrasi kelompok tani Bojonghaur tersebut berikan sanksi keras, karena uang yang digunakan itu dari anggaran APBD atau APBN artinya dari rakyat untuk rakyat bukan untuk kelompok atau golongan**YOPI &TIM**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright © 2023 Garda Pelita News | Newsphere by AF themes.