Diduga Camat Megamendung Bersama Kades dan TPK Bungkam Saat Di Konfirmasi Awak Media, Ada apa Bungkam…???
Kab. Bogor | Gardapelitanews. com – Camat adalah selaku monitoring Desa binaannya agar segala permasalahan diwilayah binaan tertata,rapih dari segala sektor apa lagi penggunaan anggaran yang bersumber dari APBN maupun APBD supaya terealisasi tepat sasaran seperti salah satu desa monitoring camat megamendung,
Desa Sukakarya diduga Pembangunan infrastruktur yang bersumber anggaran dari dana desa ( DD ) tahap dua tahun 2024 yang diterima pemdes Sukakarya,Kecamatan Megamendung,Kabupaten Bogor, direalisasikan kejalan lingkungan ( Jaling ) didusun lll RT 004,
005, 006,RW 004) Dengan nilai anggaran 276.000.000,/untuk
P 2.200 x L 1x T 0,03
Namun sangat disayangkan pembangunan tersebut diduga tidak sesuai speck karna sangat terlihat jelas untuk ketebalan diduga tidak ada 0,03cm
Hasil pantauan awak media jalan yang baru saja selesai beberapa hari dikerjakan sudah pada rusak miris lagi tumbuh rumput yang subur dibadan jalan bukan disisi jalan hampir disemua titik ada kemungkinan karna hotmix yang direalisasikan karna tipis 2cm pun tidak ada apa lagi 3cm ini bisa menimbulkan kesan pekerjaan hotmix pemdes Sukakarya berlabel ASAHI,asal hitam,atau hotmix bercampur pupuk organik hingga menumbuhkan rumput yang begitu subur.
Ridwan selaku camat megamendung ketika awak media meminta tanggapan terkait pengaspalan yang menggunakan dana desa yang diduga asal,asalan melalui pesan whatsap rabu 16/10/24 tidak memberikan jawaban atau respon,diduga memilih bungkam,atau alergi dengan konfirmasi media.
Dede Armansyah sekdis DPMD kabupaten bogor,saat dipintai tanggapan,mengatakan,terkait pelaksanaan bantuan keuangan infrastruktur desa,mk dibentuk tim perifikasi ditiap kecamatan,tim ini adalah salah satunya adalah melakukan pengawasan atas pelaksanaan kegiatan yang bantuan keuangan tersebut.
Hasan Sukandi selaku kades sukakarya ketika dikonfirmasi melalui pesan Whatsapp, tidak memberikan jawaban atau respon begitu pula dengan Dedy Doran selaku tim pelaksan kerja ((TPK ) hingga berita ini ditayangkan belum ada jawaban dari pemdes maupun dari camat selaku monitoring desa ( Red )
