Diduga Terjadinya Pembiaran Prostitusi Online Oleh Pihak Kelurahan Saat awak Media Memberitahu
Tangerang Selatan | Praktek prostitusi dan penjaja cerita seksual di Indonesia itu, rasa-rasanya, nggak bakal bisa diberantas. Malahan, praktek tersebut semakin berkembang melalui pasar online, misalnya via aplikasi MiChat. Kita mengenalnya dengan istilah open BO. Singkatan ini, setidaknya, punya 3 kepanjangan, yaitu open booking order, open booking online, dan open booking out. Mau pakai yang mana, ya sesuka pembaca saja. Jumat. ( 05/10/24)
Kali ini Tim Investigasi Awak Media Menyambangi Ratu Salon yang berada di Jalan Jombang No.12 Rw 03 Kelurahan Pondok Aren Kecamatan Pondok Aren Kota Tangerang Selatan Banten, Tentunya dengan perjanjian ingin Ngobrol saja lewat Aplikasi MiChat dengan Wanita Penjaja Sex Komersil Online berinisial EN.
Jebakan Batman ternyata dilokasi ternyata ada saja, setelah awak media masuk bertemu dengan EN sesuai Perjanjian awak.media hanya ingin ngobrol, namun EN beralibi bahwa kalau sudah masuk sini.ada CCTV, Bos kita taunya Tamu, mau itu ngobrol ataupun melakukan hubungan Sex tetap kena Cash 100rb. Ini memamg sengaja awak media memancing perjanjian transaksi bermain. Ternyata benar jebakan batman pun terjadi. Uang 100rb lun ditransfer ke Bos EN berinisial WJEN dengan nomor rekening BCA 3452429079.
Tim Investigasi tidak bisa dibohongi begitu saja EN itu memberikan Nomor Rekening Pribadinya. Dan jelas nama depan EN ada dibelakang nomor rekening tersebut. Sungguh Ironis jaman sekarang memamg sulit yang membuat orang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan uang. Khususnya Tim Investigasi Mencari mana mana saja tempat yamg dijadikan tempat prostitusi Online ini secara terselubung. Ada yang berkedok SALON, Tempat Kontrakan, Hotel kelas melati yang ini semua ada diwilayah hukum Tangerang Selatan khususnya pondok aren.
Kenapa terjadi pembiaran terhadap praktek Prostitusi ini. Apakah APH, APD serta RT dan RW mengetahui. Jika memang mengetahui maka negara ini sudah Rusak yang nantinya Jika BALA sudah diturunkan oleh ALLAH maka yang terkena imbasnya bukan hanya para pemeran prostitusi ini, namun orang yang beriman dan orang yang tidak tahu apa apa akan terkena BALA yang ALLAH turunkan atas Maksiat yang sudah dibiarkan merajalela.
Sekarang tergantung para Ulama serta tokoh Agama Setempat, harus bergerak cepat berantas Maksiat prostitusi online yang berkedok bermacam macam jika Tim Investigasi akan jabarkan semua. Namun semua ini kita kembalikan kepada mereka yang berwenang menangani ini, karena mereka membuka praktek tersebut sudah pasti membayar uang kordinasi keamanan yang entah pada siapa mereka semua memberikannya.
Walaupun hal ini tidak merugikan orang lain didunia. namun yang dijabarkan penulis diatas sangatlah MUNGKIN terjadi jika MAKSIAT ini terus berkembang di Pondok Aren ini. Kami Redaksi sangat menyayangkan jika terjadi pembiaran Zina yang merajalela. Yang akan berakibat Rusaklah Tatanan pola Hidup dan kehidupan.
Ali bin Abi Thâlib Radhiyallahu anhu berkata:
مَا نَزَلَ بَلاَءٌ إِلاَّ بِذَنْبٍِ وَلاَ رُفِعَ بَلاَءٌ إِلاَّ بِتَوْبَةٍ
Tidaklah musibah itu menimpa, kecuali disebabkan dosa, dan musibah itu tidak akan diangkat kecuali dengan taubat.
(Kitab Addâ’ Wad Dawâ’ Hlm. 118)
Selasa, 08/10/2024 pukul 10:55 WIB Tim Investigasi menyambangi Kelurahan Pondok Aren dimana lokasi Prostitusi itu ada di wilayah mereka, langsung bertemu Lurah Romi diteras aula samping kantor kelurahan. Awak media menyampaikan perihal ini. Namun perkataan Lurah Romi “Kenapa Ga Langsung Ke Pemiliknya”. Ini suatu Jawaban konfirmasi yang janggal. Karena yang berhak mendatangi salon tersebut adalah pihak kelurahan bukan media, pihak media hanya memyampaikan bahwa ada keluhan warga yg masuk perihal prostitusi tersebut lalu diinvestigasi oleh awak media. Lurah Romi menyampaikan kepada awak media untuk balik lagi 3 hari kemudian ke kelurahan Pondok Aren. Dan saat awak media menanyakan sudahkah mendatangi tempat tersebut, dan ditelpon pun tak diangkat, mereka belum meresponnya.(Tim Investigasi PPRI)
(Bersambung)