Pembangunan P3AI Desa Sukakarya Tidak gunakan Pondasi
Kab. Bogor | Gardapelitanews. com – Program Percepatan Penggunaaan Tata Guna Air Irigasi (P3AI) adalah program pemerintah pusat yang bertujuan untuk memaksimalkan penggunaan air untuk irigasi. Program ini dilaksanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kamis (26/09/2024).
Salahsatu Desa yang menerima manfaat program P3AI tersebut ialah Desa Sukakarya, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor – Jawa Barat, dengan besar anggaran Rp.195.000.000, – tersebut tengah di kerjakan oleh Dadang selaku Ketua Kelompok Masyarakat.
Namun sangat disayangkan secara teknis pekerjaan tersebut diduga tidak sesuai spek seharusnya. Dugaan tersebut muncul saat awak media menyambangi lokasi pengerjaan terlihat banyak kejanggalan.
Seperti tidak aliran air yang mengalir sangat deras dibiarkan mengalir begitu saja tanpa ada sekatan atau bendungan pada bagian yang tengah dikerjakan, dimana derasnya aliran tersebut tentunya menggerus adukan semen.
Terlihat juga batu pada bagian bawah diduga bagian pondasi hanya sekedar ditumpuk tanpa menggunakan adukan semen, namun bagian atasnya terlihat sudah ditutup dengan coran adukan semen, kemudian pada bagian atasnya barulah dipasangkan batu menggunakan adukan semen dan hal tersebut terlihat disemua bagian pembangunan.
Ketika awak media bertanya kepada pekerja terkait semua kejanggalan teknis tersebut, salahsatu tukang yang tengah bekerja mengatakan untuk pondasi memang tidak digali dengan dalam hanya sekedar seolah ada pondasi.
“Ini pake pondasi gak tanah bekas galian karena memang gak ada tanah hanya lumpur aja, batu bagian bawah juga emang belom dipasang pake adukan itumah cuma buat penahan adukan coran aja kan itu atasnya baru dipasang pake adukan semen”, ucap salahsatu pekerja yang ada dilokasi.
Saat ditanya keberadaan Dadang, pekerja lainya mengatakan bahwa Dadang sedang tidak ada dilokasi. “Tadi pagi ada kesini sebentar terus gak tau kemana lagi” Ucapnya.
Sementara itu saat awak media menyambangi ke rumah Dadang terlihat adanya sepedah motor yang biasa Ia gunakan terparkir depan rumahnya, namun saat berkali-kali memberi salam ternyata tidak ada yang menjawab seolah rumah tersebut kosong. ( Red)