Ratusan Juta Data Pengguna Facebook Diretas hecker
Kab.Bogor | Gardapelitanews.com – Ratusan juta data pengguna Facebook bocor. Data tersebut dimiliki pengguna dari berbagai negara termasuk Indonesia.
Informasi tersebut diungkapkan oleh CTO perusahaan intelijen kejahatan siber Hudson Rock, Alon Gal. Jumlah data pengguna yang bocor mencapai 533 juta pengguna dari 106 negara.
“Basis data itu berisi informasi pribadi seperti nomor ponsel banyak pengguna Facebook yang dimanfaatkan pelaku untuk mengambil keuntungan dari data untuk melakukan serangan social engineering atau upaya peretasan,” kata Alon Gal, dikutip Business Insider, Senin (5/4/2021).
Gal menemukan kebocoran data pada Januari lalu. Yaitu saat pengguna pada forum peretasan mengiklankan bot otomatis yang dapat menjual nomor ponsel dari ratusan juta pengguna Facebook.
Motherboard telah melaporkan keberadaan bot tersebut, serta mengonfirmasi data yang dihadirkan adalah sah.
Saat ini seluruh dataset diunggah dalam forum peretasan secara gratis. Dengan begitu membuatnya semakin bisa diakses oleh siapapun dengan keterampilan data yang belum sempurna.
Insider juga mencoba menghubungi pihak pembocor data lewat Telegram. Namun hingga sekarang belum mendapatkan respon.
Peristiwa ini bukan pertama kali terjadi di Facebook. Sebelumnya pada 2019 ditemukan jutaan nomor telepon pengguna diambil dari server perusahaan.
Untuk kejadian kali ini, Facebook mengatakan berasal dari kerentanan 2019 tersebut. Kerentanan juga sudah ditambal perusahaan milik Mark Zuckerberg tersebut pada tahun yang sama.
“Mirisnya peretasan pada tanggal 31 Agustus 2024 kini di alami oleh seorang Tania karuniasih awaliah
Alamat.kp.caringin RT 004/006 desa.caringin.kecamatan Caringin
yang menggunakan aplikasi Facebook.
Ketika di temui salah satu orang tua dari Tania membenarkan,” memang benar aplikasi Facebook anak saya di diretas hecker dan di kirim foto foto anak saya ke kawan kawannya seolah olah anak saya wanita panggilan,”astafirulloh”ungkap orang tua tania.pada awak media.
Harapan saya pada pihak penegak hukum Siberkriminal khusus Polda Jabar dan mabes Polri agar bisa menindak lanjuti peretasan aplikasi yang di lakukan hecker.( Team work redaksi )