Ketua Dpd Perkumpulan Pemimpin Redaksi Independen (PPRI) Bekasi Raya Soroti Urugan Tanah Project Pembangunan Tol Japek 2 Di Duga Tidak Sesuai Spesifikasi Pt Adhi Aoset Tutup Mata
Cikarang | gardapelitanews.com – Banyaknya pemberitaan di media mengenai persoalan polemik permasalahan mengenai adanya pengiriman tanah untuk pengurugan Project Pembngunan Tol Japek 2 PT Adhi Aoset yang sebumnya pernah ramai menjadi perbincangan di kalangan aktivis dan pemerhati lingkungan
Beberapa perusahaan subcon yang bergerak di bidang pengurugan tanah adanya di duga persekongkolan antara pengiriman tanah dan pihak pengawasan atau yang di sebut Quality Control (QC) yang mana di duga adanya nominal dalam setiap mobilnya guna kepentingan untuk meloloskan qualitas agar tanah yang di kirim tidak terjadi penolakan atau di kembalikan
Tanah merah disebut juga dengan istilah laterit yaitu tanah yang memiliki warna cokelat kemerah-merahan Karakteristik tanah merah yaitu mudah menyerap air, memiliki pH netral sampai asam, memiliki kandungan alumunium dan zat besi, mengandung bahan organik sedang, dan memiliki profil tanah yang dalam Jenis tanah merah memiliki tekstur tanah yang cukup padat sehingga cocok digunakan untuk proses pengurugan atau penimbunan lahan
Tetapi pada Prakteknya, pada proyek Pembangunan jalan tol Japek 2, di duga berbagai macam warna tanah terkesan di halalkan dalam pengurugan tanah tersebut Ada warna hitam, ada warna coklat, dan lain sebagainya Padahal saat akan penumpahan tanah, harus melakukan Quality Control, melalui Petugas Quality Control (QC)
Abdul Hamid ketua PPRI Bekasi Raya Akan Surati Pihak Menagement Perusahaan PT Adhi Aoset Guna bisa bertanggung jawab terhadap atas perbuatannya bahwa di duga Karyawan di lapangan adanya kelalaian dan di duga ada deal-deal politik Yang sifatnya kerjasama yang di ciptakan guna mencari keuntungan tambahan
Saat di konfirmasi Edi dan Robet Salasatu pegawai Yang memiliki Peranan penting pertanggung jawaban di lapangan tidak bisa memberikan penjelasan dan klarifikasi pertanggung jawaban adanya hal tersebut seakan -seakan sudah mengetahui dan terkesan tutup mata dan pembiaran semata ( Red )