Cibinong ][ gardapelitanews.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bogor adakan Sosialisasi (DISEMINASI) Hasil Sensus Pertanian 2023 Tahap I Kabupaten Bogor, di ruang Serbaguna.1 komplek Pemerintah Kabupaten Bogor Rabu, 13/12/2023

Kepala BPS Kabupaten Bogor, Gandari Adiyanti Ayu Fatimah mengatakan kepada awak media, Hari ini kita menyiarkan, mendiseminasikan hasil ST 2023 yang lalu bahwa kita sekarang kalau dibandingkan dengan ST tahun 2013 itu terjadi penurunan jumlah petani yaitu jumlah yang berusaha di pertanian kalau dulu usaha pertanian per orang itu sekitar 240.000 sekarang tinggal Rp190.000 Nah itu terjadi penurunan karena salah satu dampak dari yang paling yang menjadi penyebab utamanya adalah alih fungsi lahan, ujarnya.

Menurut Gandari, kemudian juga data ST tidak hanya tentang jumlah usaha perseorangan di bidang pertanian tetapi juga kita bicara tentang petani milenial dan lain sebagainya, jadi di sana mungkin kita ada petani milenial yang nanti itu bisa digarap oleh pemerintah daerah oleh OPD terkait Bagaimana cara kita menumbuhkan karena ini kita semakin tua petani itu semakin tua kita harus mendorong petani orang-orang muda, orang milenial untuk ikut terlibat dalam pengusahaan pertanian,imbuh Gandaria sambungnya,

“Kita menggandeng OPD-OPD terkait untuk menggali Kenapa ini turun, jumlah para petani turun, salah satu sebabnya dari alih fungsi lahan, selain itu juga mungkin tidak terlalu menarik di bidang pertanian itu karena kesejahteraan cenderung rendah,”

Lebih lanjut Gandari menerangkan, Sebetulnya tugas Statistik adalah menyediakan data pertanian berkualitas, inginnya data itu akan digunakan oleh pemerintah untuk membuat kebijakan-kebijakan strategis di bidang pertanian terutama bagian subsidi pupuk dan lain sebagainya, jadi dengan data yang terbaru tahun 2023 pemerintah itu bisa membuat sebuah perencanaan yang lebih berkualitas dan Komprehensif, Terangnya.

Harapan Kami menyiarkan data ini, insyaallah data ini digunakan untuk kebijakan itu juga memberikan wereness kepada Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah. di wilayah ini ada petani gurem, terus ada juga penurunan jumlah petani, lalu bagaimana dengan penyediaan jumlah pangan ke depannya, tentunya harus diperhatikan kalo misalnya ada penurunan orang yang bergerak di bidang pertanian tentu saja akan berdampak pada penyediaan jumlah pangan, pungkas Kepala BPS Kabupaten Bogor, Gandari Adiyanti Ayu Fatimah. ( 4Liv )

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *