Diduga Akibat Prilaku Arogan Yang Menimbulkan Kericuhan, Tiga Guru Jatuh Pingsan
Lampung Utara || gardapelitanews.com – Kembali berprilaku arogan yang menimbulkan kericuhan sehingga mengakibatkan 3 orang tenaga pendidik/ gurunya pingsan,
Kepala Sekolah SD Negeri 4 Bukit Kemuning Rismayanti, S.Pd dituntut mundur dari jabatannya sebagai Kepsek,”Jum’at, 24/11/2023.
Sebelum menjabat sebagai Kepsek SDN 4 Bukit Kemuning, seluruh dewan guru, wali murid dan komite sekolah sudah mengajukan penolakan akan kehadiran Rismayanti sebagai kepsek disekolah mereka,
Pada tanggal 22 mei 2023 dewan guru pengajukan surat penolakan keberatan Rismayanti sebagai Kepsek SDN 4 Bukit Kemuning,
Surat penolakan para dewan guru tersebut ditujukan langsung pada Bupati, Wakil Bupati Lampung Utara serta Kepala Dinas Pendidikan dan Kebuadayaan Lampura Sukatno,
Namun hasil dari rapat penolakan Rismayanti sebagai Kepsek pada saat rapat bersama Dewan Guru, Komite, Wali Murid, Camat Bukit Kemuning, LPM serta Disdik,
Sukatno menyampaikan 3 point dari hasil rapat tersebut, yang pertama Sukatno meminta kepada para dewan guru untuk menerima Risma sebagai kepsek walaupun hanya sehari seminggu atau sebulan sebab SK sudah keluar/terbit.
Point ke 2 menurut Sukatno itu Hanya baru menjadi kekhawatiran para dewan guru saja, sebab Risma belum juga menjabat sebagai kepsek,
Kemudian pada point ke 3 Sukatno berjanji apabila yang menjadi ke khawatiran para dewan guru tersebut terjadi maka sukatno akan memberhentikan Rismayanti sebagai kepsek SDN 4 Bukit Kemuning pada saat itu juga jika terjadi kericuhan akibat tindakan arogannya sang kepsek,
Dimana tidak sedikit yang mengetahui bagaimana arogansi Rismayanti baik sebagai Kepala Sekolah ataupun sebagai masyarakat biasa,
Sebelumnya Rismayanti pernah diberitakan perihal prilaku arogannya terhadap para dewan guru yang ia pimpin di salah satu sekolah Desa Ulak Rengas, dimana ia pula turut bermasalah sebab memecat guru honorer secara sepihak,
Arogansi tersebut Kini kembali terjadi di SD N 4 Bukit Kemuning, dimana menurut penjelasan para dewan guru, ketika mereka sedang berlatih upacara untuk persiapan hari guru, tetiba saja Rismayanti marah dan memanggil para guru untuk masuk kedalam kantor,
Lalu Rismayanti langsung melontarkan kata kata yang kasar tidak pantas serta mengancam para guru PPPK dan honorer, dengan ancaman jika mereka tidak mau menuruti apa yang menjadi kehendaknya maka akan dipersulit terkait perpanjangan outsourcing mereka,
Terjadilah percekcokan yang diduga akibat kekesalan Rismayanti terhadap Nurdiansah selaku Bendahara sekolah, dimana menurut Nurdiansah Rismayanti beberapa kali memerintahkan untuk merubah arkas 2024 yang sebelumnya telah dibuat sesuai perintah Risma,
Risma yang selalu berkata kasar serta sering melontarkan kata kata tolol, bodoh, begok, terhadap para dewan guru pengajarnya baik dihadapan para murid maupun halayak ramai sehingga Timbul lah kericuhan tak terbendung tersebut yang mengakibatkan 3 orang guru pingsan,
Untuk itu 21 dewan guru SD Negeri 4 Bukit Kemuning meminta agar Rismayanti tidak lagi menjadi kepsek disekolah mereka dan menuntut serta menagih janji Kadis Pendidikan Sukatno terdahulu yang akan langsung memberhentikan,
Selalu ditakuti Risma dengan mengatakan tak ada gunanya kalian melaporkan saya kemanapun, kedinas pendidikan pun kalian hanya di iya iya kan saja, hal tersebut membuat para guru kebingungan harus kepada siapa lagi mereka mengadu.
Dengan didampingi oleh Lembaga Swadaya Masyarakat TOPAN-RI, 21 dewan guru tersebut sepakat untuk melaporkan Rismayanti dan menagih janji Sukatno agar segera memberhentikan Risma sebagai Kepsek mereka.(Sandi.As/Red)