Catatan Cisadane Resik Mengapa Peringati Hari Lahir Pancasila, Orang Muda Indonesia Melakukan Aksi Kebersihan Tugu Maseng?
Gardapelitanews.com ][ Salam Adil dan Lestari Pejuang Waktu sebagai organisasi Orang Muda penggerak Cisadane Resik memperingati Hari Lahir Pancasila dengan kegiatan membersihkan Tugu Peringatan Maseng. Hal tersebut dipandang perlu dan sudah dilakukan secara berkala. Perilaku positif ini hadir dari kesadaran pribadi dan harus dilakukan secara terus menerus. Ini akan memberikan mereka pengalaman langsung tentang pentingnya menjaga lingkungan dan memberdayakan mereka untuk berkontribusi dalam upaya pelestarian.
Hal patut diperhatikan adalah perlunya kehadiran orang dewasa disebabkan perlunya teladan positif. Menjadi teladan positif dengan mengadopsi perilaku hidup berkelanjutan sendiri. Orang muda cenderung meniru perilaku orang dewasa, jadi dengan mempraktikkan gaya hidup yang ramah lingkungan, mereka akan terinspirasi untuk melakukannya juga. Jumat.( 03/06/23)
Apabila orang Dewasa Indonesia alpa dalam kegiatan ini adalah pukulan berat terhadap gerakan pengamalan Pancasila. Terlebih ketika orang dewasa tersebut adalah birokrat atau tokoh yang dipilih secara demokratis di negara yang berdasarkan kepada Pancasila. Pada siapa Orang Muda Indonesia yang bersuri tauladan ?
Peringatan Hari Lahir Pancasila memiliki tujuan untuk meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia. Melalui kegiatan ini, diharapkan bahwa nilai-nilai Pancasila dapat terus hidup dan menjadi landasan kuat dalam membangun persatuan, keadilan, dan kemajuan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Hari lahir Pancasila, atau yang juga dikenal sebagai Hari Kesaktian Pancasila, adalah sebuah peringatan yang dilakukan setiap tahun di Indonesia untuk memperingati lahirnya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Pancasila adalah ideologi negara Indonesia yang terdiri dari lima sila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Peringatan Hari Lahir Pancasila biasanya dilakukan pada tanggal 1 Juni setiap tahunnya. Pada hari ini, berbagai kegiatan dan acara diadakan di seluruh Indonesia untuk memperingati dan menghormati Pancasila. Beberapa kegiatan yang mungkin dilakukan antara lain:
Upacara Bendera: Upacara bendera dilakukan di sekolah, kantor pemerintahan, dan tempat umum lainnya. Amanat yang diberikan isinya mengenai pentingnya Pancasila.
Diskusi dan Seminar tentang makna dan relevansi Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Lomba dan Pertunjukan sebagai bentuk ekspresi yang melibatkan masyarakat dalam menggali lebih dalam nilai-nilai Pancasila.
Pameran dan Peringatan di Media dalam menyebarkan pesan dan informasi mengenai Pancasila melalui artikel, program khusus, atau liputan.
Kegiatan Masyarakat: Individu dan kelompok masyarakat juga dapat mengadakan kegiatan sendiri untuk memperingati Hari Lahir Pancasila, seperti penggalangan dana untuk yayasan yang berkaitan dengan Pancasila, bakti sosial, atau kegiatan kebersihan di lingkungan sekitar.
Bagaimana hubungan Pancasila dan Gaya Hidup Berkelanjutan, kami menyebutnya
Nilai pertama Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, yang menekankan pentingnya mengakui adanya Tuhan dan memiliki hubungan yang harmonis dengan-Nya. Konsep ini melibatkan pemahaman bahwa alam semesta dan lingkungan hidup adalah ciptaan Tuhan yang perlu dihormati, dijaga, dan dilestarikan. Dalam konteks ini, pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem dan bertanggung jawab terhadap penciptaan Tuhan.
Nilai kedua Pancasila adalah Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, yang menekankan perlunya menghargai martabat dan hak asasi manusia serta menjunjung tinggi keadilan sosial. Dalam konteks ini, mencakup memastikan bahwa kehidupan manusia di masa kini dan di masa depan dijamin melalui pengelolaan sumber daya alam yang adil dan berkelanjutan. Perlakuan yang adil terhadap manusia dan lingkungan berkontribusi pada terwujudnya keberlanjutan.
Nilai ketiga Pancasila adalah Persatuan Indonesia, yang menekankan pentingnya menjaga persatuan, kesatuan, dan kebhinekaan bangsa Indonesia. Hal ini berarti bekerja bersama secara kolaboratif untuk mencapai tujuan keberlanjutan. Dalam hal menghadapi tantangan lingkungan yang kompleks, persatuan dan kerjasama di antara masyarakat, pemerintah, dan sektor swasta sangat penting untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan.
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan: Nilai keempat Pancasila menekankan pentingnya melibatkan rakyat dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan nasib bangsa. Ini berarti mendengarkan suara rakyat dan melibatkan mereka dalam pembuatan kebijakan lingkungan. Partisipasi aktif rakyat dalam pengelolaan sumber daya alam dan perlindungan lingkungan akan memberikan fondasi yang lebih kuat untuk keberlanjutan.
Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Nilai kelima Pancasila adalah Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, yang menekankan pentingnya keadilan dalam memenuhi kebutuhan dan pemerataan pembangunan bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam konteks sustainability, keadilan sosial mencakup distribusi yang adil dari manfaat dan beban pembangunan berkelanjutan, sehingga tidak ada kelompok yang terpinggirkan dalam akses terhadap sumber daya alam dan lingkungan yang sehat.
Dalam kesimpulannya, Pancasila dan perilaku hidup berkelanjutan (ramah lingkungan) memiliki keterkaitan dalam upaya membangun masyarakat dan lingkungan yang berkelanjutan, dengan menjunjung tinggi nilai-nilai seperti penghormatan terhadap Tuhan, martabat manusia, keadilan sosial, persatuan, dan partisipasi aktif rakyat. Nilai-nilai Pancasila memberikan landasan moral dan filosofis yang kuat untuk mencapai keberlanjutan yang holistik dan berkelanjutan.
Tabe pun ( B.A )