Gaji dan Tunjangan Anggota DPRD Jabar 1,4 Miliar, Agus Jaya : “Seolah Tak Peduli Nasib Rakyat”
Gardapelitanews.com ][ Bandung – Tahun 2023 ini, Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat mempunyai anggaran layanan keuangan dan kesejahteraan DPRD yang nilainya nyaris seperempat nilai APBD DPRD Jabar.
Anggaran Layanan Keuangan dan Kesejahteraan DPRD itu nilainya Rp 169,9 miliar. Adapun jumlah APBD 2023 yang dikelola Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat nilainya kurang dari Rp 600 miliar.
Sekretaris DPRD Jabar, Dr Hj Ida Wahida saat ditanya soal mata anggaran via whatsapp meminta wartawan untuk menanyakannya langsung kepada humas.
“Tanyakan saja ke humas,” jawabnya singkat, Jumat 5 Mei 2023.
Kasubag Humas Sekretariat DPRD Jabar, M Hafidz SH yang dihubungi juga via whatsapp menyebut-nyebut soal gaji dewan.
“Anggaran sebesar Rp 169,9 miliar pada kegiatan layanan keuangan dan kesejahteraan DPRD diperuntukkan untuk gaji dan tunjangan 120 anggota DPRD selama tahun anggaran 2023,” katanya.
Penggunaan anggaran itu, kata Hafidz, sesuai dengan Peraturan Daerah No.14 Tahun 2017 Tentang Hak Keuangan dan Administratif Pimpinan dan Anggota DPRD provinsi Barat dan Pergub Jawa Barat No. 189 Tahun 2021.
Kalau Rp 169,9 miliar itu di bagi 120 berarti gaji dan tunjangan seorang anggota dewan per tahunnya besar ya. Nilainya bisa mencapai Rp 1,4 miliar.
Ketua Ormas Laskar Banten DPC Kota Bandung, Agus Jaya Sudrajat, menyoroti permasalahan ini dan menurutnya anggaran itu seolah aji mumpung untuk menghabiskan anggaran.
“Apakah wajar seperti itu, memangnya nggak ada slot-slot lain yang lebih membutuhkannya, bukankah seharusnya ada skala prioritas dalam menentukan kebutuhan anggaran”, ujar Agus Jaya.
Agus Jaya berharap agar para pemangku jabatan lebih menggunakan hati nurani dan lebih mempedulikan nasib rakyat, karena menurutnya mereka dipilih oleh rakyat dan mengemban amanah dari rakyat serta harus lebih mementingkan kepentingan dan nasib rakyat.
“Semua harus realistis, jangan aji mumpung, ingat kalian dipilih dan diamanahkan oleh rakyat. Kalian harus mempertanggungjawabkan semua itu didunia dan akhirat. Saya harap para pemangku jabatan atau para pengemban amanah rakyat harus lebih introspeksi diri dan lebih memakai hati nurani. Ingat semua ada konsekuensinya didunia dan akherat”, pungkas Agus Jaya. (AJS/ PPRI/GPN Red)