PMB Bagi Bagi Takjil dan Bukber Dengan Anak Yatim Serta Warga Fakir Miskin dan Dhuafa
Kab.Bogor ][ Gardapelitanews.com – Dengan mengusung tema “Raih Kemenangan di Bulan Ramadhan 1444 H Dengan Mempererat Tali Silaturahmi Kai Wai Geba Buru” Persaudaraan Masyarakat Buru (PMB) menggelar Buka bersama, pembagian takjil, santunan anak yatim, fakir miskin dan kaum dhuafa bertempat di Kediaman Bang Bahri Warhangan Selaku Ketua Persaudaraan Masyarakat Buru, di Kampung Cikempong Kopo RT 01 dan RT 10 RW 09 Kelurahan Pakansari Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor. Sabtu (15/4/2023)Sore.
Acara di hadiri Bapak Misar ketua RT 01 ,bapak Hamsah Buton, Bapak Hasan Jambrud, Bapak Selamat, Bapak Hengki,Bapak Saleh, Bapak Yuken Tan dan anggota PMB SE Jabodetabek. Anak yatim, dan dhuafa.
Pada pukul 17 : 00 Wib,Acara di buka dengan pembagian takjil bagi pengguna jalan di putaran GOR Pakansari , dilanjutkan di kediaman Bang Bahri Warhangan untuk pelaksanaan persiapan buka bersama yang di isi tauziah agama oleh Bapak ustadz Rahmat dan rangkaian acara lainnya.
Kegiatan pada malam hari ini sangat luar biasa, terima kasih kepada saudara semua masyarakat buru yang ada di Jakarta, yang sudah meluangkan waktu untuk hadir di acara ini, dan agenda hari ini merupakan agenda ketiga, karena sudah dilaksanakan yang pertama di Pademangan yang kedua di Jakarta Selatan yang ketiga di pakansari Bogor, tuturnya.
Saya ucapkan kepada salah satu teman sahabat saya toko muda kita dari pulau Buru yaitu bung Hamzah yang selalu membantu kita dalam setiap kegiatan, ucapnya.
Harapan saya Kegiatan santunan ini akan terus berlanjut setiap tahunnya untuk selalu menjalin silaturahmi baik warga disini maupun saudara saudara dari pulau Buru dan PMB akan selalu hadir kepada saudara-saudara kita yang sedang dalam kesusahan , harapnya.
Kalau bicara tentang PMB, insya Allah selesai lebaran nanti kita akan melaksanakan rapat, sehingga pengurus-pengurus PMB tertata rapi dahulu baru kita ajukan ke notaris, kita akan deklarasi dan kita akan tunjukkan kalau kita jumlahnya bukan puluhan tapi ada ratusan orang, artinya kita harus legal dulu baru kita euforia, jelasnya.
Sejarah awal kita ini adalah satu , tapi di era demokrasi setiap anak bangsa punya hak membentuk suatu wadah, kita tidak melarang mereka mereka tidak melarang kita, artinya kita cerdas kita pintar, kita sudah mau membentuk wadah-wadah masing-masing tujuannya satu mana yang terbaik di antara kita,pungkasnya.( Ariyadi )