November 16, 2024

Telan Anggaran ratusan juta, Proyek Wisata hutan pinus Diduga Mangkrak

Lebak ][ gardapelitanews.com – tempat obyek wisata hutan Pinus girimukti yang terletak dikampung cikareo, Desa girimukti, Kecamatan cilograng, Kabupaten lebak, Provinsi banten.

Tempat wisata hutan pinus mendapat kucuran Dana dari pemerintah yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja daerah provinsi banten (APBDP) tahun anggaran 2022 melaui Kementerian Pariwisata untuk pekerjaan paket tempat wisata,antara lain,gapura,jalan,Mandi Cuci Kakus (MCK).

Pasalnya, proyek pengembangan wisata hutan pinus dari Kementerian Pariwisata yang menelan anggaran ratusan juta dimana pembangunanya belum rampung, sehingga diduga mangkrak.

Dikatakan warga desa Girimukti mengatakan, pada tahun 2022,lalu dibangunnya tempat wisata hutan Pinus untuk menarik para pengujung agar wisata hutan pinus ini menarik diminati masyarakat lokal maupun dari luar kota.

“Jadi,kalau menurut saya pembangunan ini tidak selesai selesai,entah kenapa yah,dan kalu menurut saya sebetulnya buat apa sih pemerintah menggelontorkan anggaran untuk pembangunan tempat wisata hutan Pinus ini.

Padahal kalau wisata hutan Pinus ini sudah berjalan bisa menjadi aset Desa girimukti,walau pun pembangunan ini menggunakan Aggaran Pendapatan dan Belanja Daerah provinsi banten (APBDP).

tetapi kalau pembangunanya seperti ini, kapan mau beresnya itu kan sudah lama banget tadi tahun 2022 hingga sekarang sudah 2023.

Lanjut warga girimukti masyarakat dan pemerhati wisata,angaran yang digelontorkan pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata untuk pengembangan fasilitas wisata hutan Pinus desa girimukti seperti pembuatan MCK,jalan,gapura,kalau pada kenyataanya tidak terselesaikan 100 persen. Contohnya,pemasangan meja hias, toilet dan yang lainya masih berantakan.

Walaupun air bersih sudah dilengkapi closet, tapi masih amburadul padahal kalau melihat awal pengerjaan itu sudah melewati batas waktu,makanya tempat wisata hutan pinus ini belum bisa digunakan sebagaimana mestinya, sehingga kami menduga proyek mangrak dan terbengkalai,” tandasnya.

Selain itu menurut warga, menyebutkan, sejumlah bangunan masih amburadul dan pihak pelaksana aja jarang kelokasi,penggunaan kayunya memakai kayu manglid sekelas kelas lll.

“Atas nama masyarakat desa Girimukti saya berharap kepada pihak yang berwenang untuk mengusut tuntas proyek Kementerian Pariwisata yang dinilai tidak tuntas,seperti MCK dan toilet tersebut,”bahkan untuk pelaksana aja jarang memantau ke lapangan. tandasnya.

Dikonfirmasi pekerja” iya pak pembangunan ini belum beres karena matrialnya suka lambat,kadang ada kadang tidak ada,dan pelaksanaanya juga jarang kesini.

Kalau kami hanya pekerja aja ketika ada bahan matrial, ya, kami kerjakan, kalau tidak ada mau apa bahkan kemaren sempat berhenti Samapi satu bulan penuh.singkatnya.

Dikonfirmasi via WhatsApp “Amar Hadi” selaku pelaksana terkait pembangunan wisata yang belum selesai,tidak ada jawaban,hingga berita ini terbitkan.(tri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright © 2023 Garda Pelita News | Newsphere by AF themes.