Terkait Dugaan Tindakan Arogansi Seorang Ketua Umum Oraganisasi Insan Pers Kabupaten Bogor ( A S ) Mengintervensi, & Mengintimidasi Anggota nya Di Depan Umum
Kab Bogor ][ Gardapelitanews.com – Tindakan arogansi dan patut diduga cukup tendensi oleh Seorang Ketua Umum Organisasi (AS) Kewartawanan & Humas yang ada di Kab Bogor meninbulkan dampak kekecewaan terhadap anggotanya di lapangan,-
Hal itu menimpa seorang anggota (F) dari Aliansi Insan pers yang ada di Kab Bogor perihal ada nya sebuah kesalah pahaman dan penerimaan sikap dari AS selaku Ketum Organisasi atas tindak lanjut persoalan yang menimpa dirinya perbuatan tidak menyenangkan ketua umum ( A S ) kepada anggotanya .
“Iya saya sempat alami mati listrik prihal ga bayar iuran, dan karena saya sebagai anggota di organisasi itu, langsung saya pun mengkonsultasikannya. Dan syukur alhamdulillah hal itu disikapi oleh organisasi dengan meminta kebijaksanaan pln untuk bisa sedikit memberi kebijaksanaan atas persoalan diputusnya listrik rumah saya, dan alhamdulillah pihak pln pun menanggapinya dengan baik (direspon),” terang F anggota salah satu organisasi wartawan di Kab Bogor, Jumat (6/1).
Inisiatif baik dari pln yang diwakili oleh salah satu petingginya yang langsung mendatangi rumah F (pihak yang diputus listrik rumahnya-red) untuk memberi bantuan dan bingkisan atas adanya kejadian pemutusan listrik berapa waktu lalu, yang dinilai oleh rekan-rekan media terdapat kealpaan prosedur.
“Iya datangnya perwakilan pln dengan bawa bantuan dan bingkisan ke rumah sy, dan menyerahkan langsung bantuanya ke isteri saya, ternyata malah saya duga memicu ketidakpuasaan dari oknum ketum organisasi saya. Adapun puncak tidak terimanya oknum ketum itu sampai-sampai mau pukul saya, terlebih hal itu bikin saya malu karena dilakukan di ruang umum dan disaksikan langsung oleh anggota lain dan masyarakat. Itu yang berat saya terima, kafena terkesan bikin malu dan jatuhkan harga diri saya,” sesalnya.
Mendapat dukungan dari salah satu anggota lain pada organisasi itu, sebut saja H yang ikut membantu membela mendukung kondisi dari F, malah diduga menambah memicu sikap arogansi dari oknum ketum itu, dengan langsung mengeluarkan H dari group whatsapp organisasi kewartawanan,-
“Saya tidak terima teman saya bang F dipermalukan seperti itu diruang umum, dan saya inisiatif bela bang F. Saya duga karena oknum ketum itu marah dan kecewa sama sikap saya, akhirnya saya dikeluarkan dari group whatsapp organisasi kewartawanan itu. Dan itu gak masalah buat saya, tapi sayang aja ketum yang saya banggakan tapi bersikap seperti itu, lucu buat saya lah,” ujar H.
Ditempat lain, mengetahui adanya perselisihan antara Ketum dan anggota organisasi membuat bagian Advokat pada organisasi tersebut, Richard Purba ikut menyayangkan adanya kejadian tersebut.
“Iya harusnya kejadian tersebut bisa lebih bijak dalam menyikapi sebuah gejolak pada internal organisasi. Harusnya persoalan dapat diselesaikan pada ruang yang tepat, tidak harus diruang publik umum seperti itu. Apalagi sampai ada dugaan sikap arogansi seperti itu, ya menurut saya kurang eloklah. Tabayun harusnya bisa dikedepankan,” ucap Richard Purba.
Saya Minta untuk seluruh instansi pemerintahan harus waspada kepada oknum ketua umum yang arogansi seperti ( A S ) ini, saya harap para kadis instansi dinas di kabupaten bogor ini, jangan sembarangan mengasi anggaran kepada oknum tersebut karena dananya, untuk kepentingan umum bukan kepentingan lembaga organisasi kewartawanan,- tutup Advokasi Organisasi Aliansi Insan Pers,-(red)