Polda Jatim Ungkap Pergadangan Orang, 19 Perempuan Dieksploitasi
Jawa Timur ][ Gardapelitanews.com – Ditreskrimum Polda Jawa Timur membongkar praktik perdagangan orang di Pasuruan. Berdasar informasi yang dihimpun, lima orang terduga pelakunya ditangkap. Komplotan mereka diketahui menjual 19 perempuan ke pria hidung belang. Ironisnya, empat di antaranya masih di bawah umur.
Kasubdit Renakta (Remaja, Anak, dan Wanita) Polda Jatim AKBP Hendra Eko Triyulianto mengatakan, pengungkapan itu dilakukan awal pekan lalu.
Jajarannya menggerebek sebuah ruko yang ditengarai sebagai tempat penyekapan. Lokasinya berada di Kecamatan Gempol, Pasuruan. ”Ruko tersebut berkedok warung kopi,” ujarnya kemarin (19/11).
Di ruko itu, pihaknya menemukan delapan perempuan yang disekap. Hendra menyebut tiga di antaranya berusia di bawah umur. ”Mereka tidak boleh keluar ruko dan tidak boleh membawa HP,” terang dia.
Ketika itu, petugas juga meringkus tiga orang. Yakni, AD, 42 (penjaga ruko); CE, 26 (pegawai warkop); dan DG, 29 (pemilik warkop). ”Masing-masing terlibat dugaan tindak pidana yang terjadi,” jelasnya.
Hendra belum memerinci identitas korban. Yang jelas, mereka sebelumnya ditawari pekerjaan oleh pelaku. Kenyataannya, mereka malah diminta menjadi pekerja seks komersial. ”Korban baru bisa keluar ruko ketika ada pesanan dari tamu,” ungkapnya. Saat keluar pun, korban selalu dikawal salah satu pelaku.
Dari penggerebekan itu, lanjut dia, penyidik kemudian mengendus tempat penyekapan lain berupa wisma pelacuran. Lokasinya berada di Perumahan Pesanggrahan Anggrek, Kecamatan Prigen, Pasuruan. ”Ditemukan 11 perempuan sebagai korban, satu di antaranya di bawah umur,” paparnya.
Hendra membeberkan, pihaknya juga menangkap dua pelaku lain. Yakni, RS, 30 (pegawai wisma), dan AS, 31 (pemilik wisma).
Dia menambahkan, korban dijual ke pria hidung belang dengan harga beragam. Mulai Rp 300 ribu sampai Rp 500 ribu. ”Uang dari tamu masuk ke pelaku,” jelasnya.
Perkara tersebut terus didalami penyidik. Hendra menjanjikan akan menyampaikan perkembangannya secepatnya. ”Sedang ditelusuri siapa saja yang terlibat. Termasuk aliran uangnya ke mana,” tandasnya.
Pewarta : Rahman